Pembuatan Insulin (Biotechnologi Kedokteran)

Saturday, April 05, 2014


Insulin mrp sebuah hormon polipeptida yang mengatur metabolisme karbohidrat dimana insulin merupakan hormon yang berfungsi mengubah Glukosa (gula darah) menjadi Glikogen (gula otot). Penderita Diabetes mellitus  tidak bisa memproduksi insulin secara maksimal ,bahkan pada penderita DM tipe 1 bergantung pada insulin eksogen (disuntikkan ke bawah kulit/subkutan.)
Escherrichia coli (E. coli) penghuni saluran pencernaan manusia adalah ‘pabrik’ yang digunakan dalam rekayasa genetika insulin. Bakteri bereproduksi, gen insulin direplikasi bersama dengan plasmid. E. coli seketika memproduksi enzim yang dengan cepat mendegradasi protein asing seperti insulin. Untuk membuat bakteri memproduksi insulin, gen insulin perlu terikat pada enzim ini.
Tahap-tahap pembuatan Insulin secara Bioteknologi

  1. Mensintesis rantai DNA yang membawa sekuens nukleotida spesifik yang sesuai karakteristik rantai polipeptida A dan B dari insulin. Urutan DNA yang diperlukan dapat ditentukan karena komposisi asam amino dari kedua rantai telah dipetakan.
  2. Antikodon menggabungkan asam amino, metionin, kemudian ditempatkan di setiap awal rantai yang memungkinkan pemindahan protein insulin dari asam amino sel bakteri itu. ‘Gen’ sintetik rantai A dan B kemudian secara terpisah dimasukkan ke dalam gen untuk enzim bakteri, B-galaktosidase, yang dibawa dalam plasmid vektor .
  3. Gen insulin diekspresikan bersama dengan sel mereplikasi galaktosidase-B di dalam sel yang sedang menjalani mitosis.
  4. Protein yang terbentuk, sebagian terdiri dari B-galaktosidase, bergabung ke salah satu rantai insulin A atau B. Rantai insulin A dan rantai B kemudian diekstraksi dari fragmen B-galaktosidase dan dimurnikan.
Insulin sangat dibutuhkan tubuh kita sebagai hormon pengontrol dan pengubah glukosa (gula darah) menjadi glikogen (gula otot) dimana mekanisme pengubahan ini menghasilkan energi dalam mekanisme glikolisis, ketika kelenjar pulau langerhans sebagai penghasil insulin tidak bekerja secara maksimal bahkan tidak berfungsi maka proses pengubahan glukosa menjadi glikogen tidak akan berjalan maksimal, gula akan terkonsetrasi pada darah sehingga akan terbuang melalui urin, glukogen tidak terbentuk maksimal akibatnya tubuh kekurangan energi, itulah sebabnya penderita Diabetes Melitus tubuh akan terasa lemas meski mengkonsumsi banyak makanan, karena energi nya terbuang melalui urin. Diabetes melitus juga menyebabkan bebagai komplikasi pada organ seperti jantung, ginjal bahkan kulit karena adanya konsentrasi gula dalam darah yang menyebabkan aliran darah tidak lancar.
Pada penderita DM tipe 1 ( dimana Insulin sudah tidak dhasilkan oleh kelenjar pulau langerhans, maka dibutuhkan insulin secara injeksi dari luar melalui suntikan) yang diperoleh dengan biaya mahal karena melibatkan proses bioteknologi dalam pembuatannya [seperti diatas]
Oleh karena itu mari kita jaga kesehatan kita dengan pola hidup sehat, mengurangi konsumsi karbohidrat dan gula dengan kalori tinggi ..

Semoga bermanfaat, 

~Fitri Astuti~  

You Might Also Like

0 comments

Subscribe