Terapi Gen

Friday, April 04, 2014

Terapi gen adalah suatu teknik terapi yang digunakan untuk memperbaiki gen-gen mutan (abnormal/cacat) yang bertanggung jawab terhadap terjadinya suatu penyakit.
Untuk mengobati penyakit yang terjadi karena mutasi di banyak gen, seperti kanker. Selain memasukkan gen normal ke dalam sel mutan, mekanisme terapi gen lain yang dapat digunakan adalah melakukan rekombinasi homolog untuk melenyapkan gen abnormal dengan gen normal, mencegah ekspresi gen abnormal melalui teknik peredaman gen.


Cara Terapi Gen pengobatan Kanker


  • Menambahkan gen sehat pada sel yang memiliki gen cacat atau tidak lengkap. Contohnya, sel sehat memiliki “gen penekan tumor” seperti p53 yang mencegah terjadinya kanker.
  • Menambahkan gen tertentu pada sel kanker sehingga lebih peka terhadap kemoterapi maupun radiasi, atau menghalangi kerja gen yang dapat membuat sel kanker kebal terhadap obat-obat kemoterapi
  • Menambahkan gen tertentu sehingga sel-sel tumor/kanker lebih mudah dikenali dan dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh
  • Memberikan gen yang mengaktifkan protein toksik tertentu pada sel kanker, sehingga sel tersebut melakukan aksi “bunuh diri” (apoptosis).
Mekanisme Terapi Gen 

Keterangan: 
  1. Pengantaran “gen pembunuh” (gen HSV-tk) secara selektif ke sel-sel kanker memerlukan vector suatu retrovirus (virus berselubung yang genomnya berupa RNA untai tunggal)
  2. Di dalam vektor retrovirus yang akan digunakan untuk membawa gen HSV-tk ke dalam sel kanker, VPC berisi gen HSV-tk (vektor retroviral rekombinan ) yang mengode suatu “prodruk” (HSV-tk) kemudian dimasukkan ke dalam sel kanker dengan cara disuntikkan.
  3. Gen HSV-tk yang telah berhasil masuk ke dalam sel kanker selanjutnya terekspresi dan menghasilkan HSV-tk (enzim virus yang berperan sebagai katalisator reaksi fosforilasi).
  4. HSV-tk di dalam sel kanker berubah sensitivitasnya terhadap “drug” ganciclovir (GCV) yang dimasukkan secara intra-venous (infus) ke dalam tubuh pasien.
  5. GCV-P selanjutnya diubah oleh enzim kinase dalam sel menjadi ganciclovir trifosfat (GCV-PPP), suatu inhibitor poten terhadap enzim DNA polymerase.
  6. Kematian sel kanker terjadi karena DNA polimerase yang memiliki fungsi vital pada proses replikasi DNA di dalam sel kanker terhambat oleh GCV-PPP.
  7. Retrovirus menginfeksi hanya sel-sel yang sedang membelah, tetapi tidak menginfeksi sel-sel otak terdiferensiasi normal.
  8. Selanjutnya GCV-PPP berdifusi dari sel-sel terinfeksi ke sel-sel kanker tetangga yang belum terinfeksi dan mematikan sel-sel kanker tetangga sampai semua sel-sel tumor mati.
Semoga bermanfaat
~Fitri Astuti~

You Might Also Like

0 comments

Subscribe