Sebuah Kisah (1)
Sunday, December 25, 2016
Alhamdulillah,
hari ini berkesempatan mengantar adik-adik TPQ pawai dan menghadiri indonesia
mendongeng jilid IV. Acaranya
berlangsung menarik, pendongengnya juga lucu, banyak hadiah dan doorprize pasti
adik adik senang. Hmm namun yg menjadi inti dari cerita ini adalah
"perjalanan pulang dari kegiatan" lhoooo .. kok bisa?
Iya, jadi
rumah kami kan dekat dengan alas karet jadilah kami melewati jalanan rindang
nan teduh sepanjang perjalanan. Tak kusangka, ternyata kami punya tempat dengan
suasana senyaman ini di dekat rumah, rumput-rumput hijau memenuhi lahan
perkebunan, pepohonan karet yang menjulang tinggi membentuk garis simetris nan
indah dipandang mata. Tak kalah hawa sejuk dan semilir angin yang sepoi. Kebayang kan kalau kita menggelar tikar di
bawah pohon sembari bercengkerama dengan keluarga dan sahabat tercinta? Hmm
...
Telolet
telolet .. tiba tiba ketika saya sedang asik membayangkan menggelar tikar di
bawah pohon, adik adik TPQ riuh dg suaranya .. eh, ada apa? Om telolet om?
Bukaaaan! Justru ternyata, kami mendapati beberapa muda mudi usia tanggung yang
sedang asik berduaan di pinggir jalan nan teduh. Naudzubillah dek, sedang apa
kalian di sini? praktikum menghitung rumput? nyari semut? Atau sedang mengukur
tingkat keasaman tanah? Eaaalah ..
Memangnya
sudah mencuci piring? sudah menyapu lantai? sudah membaca buku? sudah makan
dek?
Tempat yg
teduh seperti itu memang menyenangkan untuk bersantai, tapi bukan berduaan juga
kali dek. Kenapa nggak ajak teman teman yang sepantaran dan semuhrim? hunting
foto mengembangkan hobi fotografi, atau menuangkan ide ide dalam bentuk
tulisan?Lagipula apa
manfaatnya sih pacaran di usia kalian?
Seolah -
olah dunia hanya milik berdua, tak peduli ada orang lewat, tak peduli riuh
suara anak anak yang tak seharusnya melihat, dan sungguh rasa malu pun sudah
membeku dalam kelaziman dan kebiasaan.
Kalau boleh
menebak, adek adek usia tanggung tadi masih berkisar di usia 13 - 17 th. Masih
usia pelajar pastinya. Lantas apa yang bisa dibanggakan dari aktivitas tadi? bukankah
hanya membuang - buang waktu? tidakkah kalian berpikir masih banyak kegiatan
positif lain yang bisa dilakukan dibanding pacaran? menghafal Al Quran, belajar
bahasa asing, aksi sosial, mengembangkan hobi, berorganisasi ? Bahkan tidak
kalah penting berbakti pada orang tua?
Besok, lusa
beberapa tahun kemudian kalian pasti akan menyadari betapa pentingnya masa
muda. Kalian gunakan untuk apa masa muda itu? menabung pahala dengan kegiatan
positif, dan bermanfaat bagi orang lain atau justru membuang waktu dengan sia
sia dalam kemaksiatan.
Lagipula,
pacar kalian yang tampan mirip artis korea, gaul, dan katanya sangat mencintai
kalian itu "sudahkan kalian yakin dia adalah jodohmu?" ..
Sudahkah
kalian yakin kelak kalian akan menikah dengan pacar kalian itu? Bukankah usia
kalian masih belasan tahun, butuh hitungan tahun lagi untuk mencapainya. Apakah
kalian yakin di perjalanan itu kalian masih akan tetap bersama, ingat dek Alloh
Maha Membolak balik kan hati hambanya, bisa jadi orang yang kalian cintai hari
ini, besoknya menjadi orang yang paling kalian benci. Jika seperti itu adanya,
akankah kalian bangga mempunyai serenteng koleksi yang disebut
"MANTAN" Kalau
koleksinya benda-benda kuno bersejarah sih itu keren, lha ini mantan .. Em - a
- en - te - a - en kerennya dimana coba?
Oleh karena
itu dek, pahamilah nasihat dalam cerita ini, bukan maksud menggurui bahkan
mendikte. Kakak (ceileee kakak) hanya sedang mengutarakan isi hati atas segala
penyesalan di masa muda. Kakak pernah berada di masa usia kalian, proses
pencarian jati diri, keadaan emosi up and
down, mudah galau dan terpengaruh lingkungan.Namun alhamdulillah kakak
bukan termasuk aktivitas pacaran yang sedang trend dan viral di kalangan se
usia kalian. Kakak anggap Alloh sangat menyayangi kakak dengan memberikan
anugerah wajah yang pas - pasan tidak cantik jelita namun manis mempesona,
eaaaaak apa sih? ...
Iya,
bersyukur karena waktu itu masih
ingusan, buluk, gak gaul apalagi gak bisa dandan. Sudah dapat dipastikan tidak
ada boys boys kurang kerjaan yang berani ngajak pacaran. Itu dulu? Lha sekarang
apa ya nggak masih sama aja? Haha ini mah curhat banget.
Dan benar,
di usia yg hampir menyentuh seperempat abad ini. Eh 17 th deeng hahaha,
percaya? Tak henti hentinya kakak memohon agar Alloh memaafkan segala hal yang
pernah kakak lakukan di masa lalu. Atas segala hal-hal tidak penting dan minim
kebermanfaatan bagi orang lain.
Percayalah
dek, kelak ada saatnya kalian menyadari saat kedewasaan menghampiri, bahwa
dunia tidak akan runtuh hanya karena kalian tidak gaul dan tidak pacaran.
Lhoo, kak
berarti kita nggak boleh jatuh cinta? siapa bilang? Cinta itu adalah anugerah
yang luar biasa dari Alloh, bersyukurlah jika seusia kalian mulai timbul
perasaan cinta kepada lawan jenis, itu artinya kalian normal, sudah kodratnya seorang
laki –laki diciptakan menyukai perempuan, begitupun sebaliknya. Berbahagialah
karena jika seusia kalian justru enggak merasa tertarik kepada lawan jenis,
bahkan lebih menyukai yang sejenis, naudzubillah. Tapi rasa
cinta itu sudah selayaknya kalian jaga, mengagumi dalam diam dan cukup engkau
doakan. Biarlah doa menjadi penjaga perasaan hati kalian.
Dulu, ketika
masih muda belia seusia kalian (lhoooo sekarang sudah tua? Hehe) kakak meskipun sudah berjilbab tapi masih suka dengan dunia sepakbola, dan sudah dapat dipastikan
kakak enggak tertarik dengan aktivis masjid yang bercelana cingkrang dan
berjenggot, bahkan asing dengan wanita berjilbab besar, bercadar hingga
gamisnya menyentuh tanah. Layaknya terrorist kakak menganggap mereka terlalu
ekstrem dalam beragama dan belum terbersit keinginan untuk menjadi seperti
mereka. Tetapi sekarang dek, ketahuilah sungguh Alloh Maha Membolak – balikkan
hati, mereka adalah golongan orang –
orang yang paling mulia di mata kakak. Orang- orang yang membuat kakak iri
dengan kesholihan mereka. Para muslim muslimah sejati yang menjunjung sunah
Rosululloh. Tidakkah kalian ingat, Nabi Muhammad SAW adalah sebaik – baik suri
tauladan dimana mencontoh dan Itiba’ kepada beliau adalah sebaik – baik akhlak
dalam beragama, bukan ekstrem apalagi terrorist!
Saat ini,
kakak sedang mencoba untuk berdiri dengan kokoh, sedikit demi sedikit, perlahan
namun semoga istiqomah menjadi seperti mereka. Ketika Alloh sudah berkehendak
sungguh hijrah itu mudah, namun diri kitalah yang akan menentukan
keistiqomahannya.
Dek, kalian
yang masih muda belia .. bersungguh – sungguhlah dalam menuntut ilmu, utamanya
ilmu agama, tidak usahlah berpacaran dulu. Ingatlah mimpi – mimpi kalian di
masa mendatang. Kelak kalian pasti akan menyadari betapa beruntungnya perempuan
yang selalu menjaga diri, layaknya mutiara yang indah tak ternilai harganya. Ia
akan bercahaya karena keindahan akhlak, dan ketinggian ilmunya. Menjadi sebaik
– baik perhiasan dunia, wanita shalihah yang kehadirannya tidak hanya ditunggu
banyak orang, namun juga dirindukan oleh surga. Tidakkah kalian ingin menjadi
seperti itu?
Dan perihal
jodoh dek, kelak ketika kalian seusia kakak. Semua kriteria yang melekat pada
diri pacar kalian itu, tidak akan berlaku lagi. Percayalah, hanya bermodalkan
rupa, kata – kata romantis, janji-janji setia lambat laun akan memudar layaknya
angin, hilang tak berbekas. Jodoh tidak hanya perihal cinta dek, ia adalah
tanggung jawab yang dibuktikan dalam sebuah ikatan halal yaitu pernikahan.
Kalau kalian saat ini belum siap untuk memikul tanggung jawab itu, jangan
pernah coba – coba untuk bermain-main dengannya. Waspadalah, waspadalah! Hehe.
Kalian tahu
dek, bagi kakak jodoh itu layaknya sepasang sandal. Ia diciptakan selayaknya
berpasangan dan saling melengkapi. Hanya saja yang membedakan sandal haruslah
sama bentuk, ukuran, warna dan coraknya. Tetapi jodoh? Ia menyatukan dua insan
yang berbeda, karakter, sifat dan pembawaan melebur menjadi satu tujuan dan
visi misi yang sama. Mensyukuri kelebihan dan menerima kekurangan untuk saling
menguatkan. Layaknya sandal berjalan beriringan tanpa ada yang ingin
mendahului, sungguh sebuah penerimaan yang baik.
Jodoh itu
unik dek, dua insan yang tidak saling mengenal sebelumnya, jika Alloh berkendak
jadilah ia sepasang halal dalam waktu yang singkat. Sungguh hadiah bagi orang –
orang yang bersabar. Orang – orang yang selalu percaya akan janji Alloh dalam
firman-Nya
اَلْخـَبِيـْثــاَتُ لِلْخَبِيْثـِيْنَ وَ اْلخَبِيْثُــوْنَ لِلْخَبِيْثاَتِ وَ
الطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَ الطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبَاتِ.
“Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang
tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik
pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita
yang baik.” (Qs. An Nur:26)”
Tidak kah kelak
kalian ingin menerima hadiah istimewa itu? …
Dan satu
lagi dek, jodoh itu layaknya sahabat perjuangan. Ia ada bukan hanya untuk
membahagiakan, namun juga mengajari banyak hal, menguatkan ketika rapuh, tertawa
ketika kita bahagia, dan menangis ketika bersedih. Bukan seberapa lama engkau
mengenalnya, tetapi seberapa harimu berwarna sejak mengenalnya. Eaaak!
Bukankah
lebih indah jika kita berpacaran setelah halal, beberapa hal yang tadinya
berdosa menjadi berpahala. Tidakkah kalian ingin saling menguatkan dalam dakwah
dan perjuangan, berpetualang bersama, backpacker menikmati alam, mendaki
gunung, mensyukuri karunia Alloh, dan kelak dipertemukan di surga – Nya. Blablabalaaa
… dor!
Oke dek,
sepertinya kakak sudah mulai out of the
topic, abaikan beberapa baris terakhir yang merupakan curahan hati paling
dalam yang belum semestinya kalian baca. Heheh baper kan? Duuh kak, aku masih
17 tahun. Makanya, berdoa saja semoga dimudahkan oleh Alloh dalam segala hal,
termasuk urusan jodoh kelak.
Doanya gini
ya kak “ Ya Alloh, aku tahu perihal jodoh adalah rahasiamu, maka jika nanti
waktunya sudah tepat, pertemukan aku dengan seseorang yang baik, sholih, berbakti
pada orang tua, penyayang, hafidz, bertanggung jawab dan mau aku ajak
backpacker ke Gunung Bromo dan mendaki
gunung Merbabu Ya Alloh, satu lagi kalau boleh yang sebelas dua belas dengan Zaky
Ahmad Rivai” Hehehehe Hah ini sih maksa, bin maruk!
Jangan
begitu ya dek. Berdoa dan berharap kepada Alloh itu baik, bahkan sangat baik
karena kita sepenuhnya bergantung kepada Alloh dan yakin Alloh Maha Segala nya.
Tapi, pantaskah kita memaksa kehendak Alloh, dan ingatlah sungguh Alloh punya
rencana yang lebih indah dibanding rencana kita.
Kelak, Jika
engkau sudah yakin dan siap untuk dipertemukan dengan jodohmu, minta lah yang
terbaik, jika ia baik bagimu dan engkau baik baginya dalam urusan agama, dunia
dan akhirat. Mintalah untuk dimudahkan dan dimantapkan untuk bersatu, namun
jika ia bukan yang terbaik, mintalah untuk dikaruniai hati yang ikhlas untuk
menerima segala ketetapan – Nya. Bukankah Alloh akan menggantikan yang baik dengan
yang lebih baik, terbaik menurut – Nya.
Haaaaa,
afwan katsiiir dek, sungguh artikel ini endingnya gado-gado. Kakak sepertinya
berbakat dalam urusan menulis tentang jodoh sampai semua hal dituliskan di
sini. Hehe tak bermaksud hanya saja kalau yang membaca adalah seusia kakak semoga
menginspirasi dan mari kita bersabar menunggu jodoh hehe.
Ingat dek, pacarannya
nanti kalau udah nikah beberapa tahun lagi. Kalau kakak doain tahun depan ya! Wkwkwk
… lhooo kaaan katanya tidak boleh mendahului ketetapan-Nya. Bersabar lebih
baik, karena Alloh selalu tahu dengan siapa dan kapan yang terbaik bagi kita.
Ia selalu tahu kapan kita siap untuk menerima hadiah indah dari – Nya.
وَٱصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ فَإِنَّكَ بِأَعْيُنِنَا ۖ وَسَبِّحْ
بِحَمْدِ رَبِّكَ حِينَ تَقُومُ
“Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka
sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji
Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri” (Q.S At thur: 48)
*Manggut - manggut, adem rasanya*
-f.a.w.u-
Kakak yang sedang bersabar menunggu sahabat terbaiknya
1 comments
Masya'allah... Luar biasa
ReplyDelete