Mukjizat Ilmiah: Hujan

Thursday, September 27, 2018




وَالَّذِي نَزَّلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَنْشَرْنَا بِهِ بَلْدَةً مَيْتًا كَذَٰلِكَ تُخْرَجُونَ    
       
"Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur)." (QS. az-Zukhruf : 11).

Mukjizat Al Quran yang menceritakan tentang hujan ini begitu luar biasa merasuk ke dalam hati, jika kita mau mengamati dan merenungkan tanda – tanda kebesaran Allah ini pasti membuat kita tercengang dan terkagum – kagum seraya memuji kebesaran dan kekuasaan – Nya.
“Lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati”
Terdapat rahasia, negeri yang mati di bawah tanah saat tanah itu kering. Hal itu disebabkan tanah itu pada kenyataannya hidup. Kehidupannya muncul saat hujan turun. Apa kata ilmu pengetahuan mengenai hal ini?

Terdapat banyak bakteri yang hidup dalam tanah, sekitar satu juta di dalam satu gram tanah. Saat hujan tidak turun dalam waktu yang lama, bakteri ini kehilangan vitalitas mereka dan berubah menjadi apa yang dapat dikatakan sebagai kode genetic yang mati. Saat hujan turun, bakteri ini kembali mendapatkan vitalitas mereka dan kembali memulai produksi. Hal pertama yang mereka produksi adalah nitrogen. Aktivitas ini memberikan kehidupan kepada ribuan makhluk hidup kecil. Kehidupan mulai hidup kembali di bawah tanah karena pupuknya (nitrogen) telah dibentuk. Banyak benih kecil yang tidak pernah terpikirkan oleh seseorang – mulai berkecambah. Akarnya mulai menyebar, meebuat terowongan – terowongan di bawah tanah – layaknya jalan di perkotaan. Serangga – serangga kecil dan tumbuhan mulai membangun rumah mereka di sana. Berbagai hal tersebut tampak seperti kota yang dibentuk di bawah tanah. Negeri yang sebelumnya mati kemudian berubah menjadi negeri yang hidup, penuh dengan kehidupan dan pergerakan.

Apakah rahasia di balik hujan yang menghidupkan kembali negeri yang mati? Bagaimana hujan mampu meningkatkan fungsi biologis dan mengembalikan kehidupan? Dalam konteks tersebut, ayat ini mengarahkan perhatian kita ke hubungan antara hujan yang juga berarti air dengan kehidupan. Hal tersebut memanggil kita untuk memahami hubungannya. Bahan kimia dasar dari makhluk hidup adalah DNA. Molekul ini mengandung banyak partikel. Diantaranya ada beberapa partikel tertentu yang membantu kehidupan berlanjut dan menjaganya. Partikel ini adalah partikel hydrogen clesent yang dikenal sebagai ikatan hydrogen. Partikel ini berubah secara terus menerus, membuat ikatan – ikatan yang berbeda untuk membuat partikel baru, sehingga mereka mentransfer dan melangsungkan kehidupan. Partikel hydrogen lain yang muncul saat air diionisasi kemudian berubah menjadi partikel oksigen dan hydrogen.

Aturan ini berlaku untuk semua makhluk hidup, tanpa terkecuali. Jika makhluk hidup manapun ditinggal tanpa air, dia akan menjaga partikel DNA dank ode genetiknya. Tetapi, partikel dan kode genetiknya berbentuk padat dan terisolasi, tidak dapat tumbuh ataupun bergerak. Ajaibnya, jika diberikan air yang melepaskan partikel hydrogen saat diionisasi kode genetic yang mulai bergerak.
Penting untuk menjadi catatan bahwa hukum ini berlaku terutama untuk mikroorgnisme, dalam cara yang sangat sederhana. Sementara untuk makhluk hidup besar yang bentuknya kompleks. Kekurangan air dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan jaringan mereka mengerut dan rusak. Sehingga, jika air tersedia setelah itu maka kehidupan tidak dapat dikembalikan kepada mereka, dan mereka tetap akan mati.

Oleh karena itu, mengembalikan kehidupan ke negeri yang mati didasarkan kepada hokum biologi yang tepat ini. Jika kita memahami apa yang kit abaca dalam Al Quran, kita dapat mengalahkan orang – orang lain dalam menemukan berbagai fakta ilmiah tersebut.
Wallahua’laam bish – shawab.

Di sadur dari “Mukjizat Ilmiah di Bumi & Luar Angkasa (hal 132 – 133) Karya Yusuf Al –Hajj Ahmad (2016)
“Buku ini adalah salah satu cuplikan bukti – bukti keajaiban ayat - ayat Al Quran yang mampu menjawab berbagai fakta ilmiah yang ditemukan  oleh para ilmuwan. What a great book! Masyaa Allah, feel melt! Laa hauwla walaa quwaata illa billaah.”

-fawu-

You Might Also Like

0 comments

Subscribe